GOAL.COM - JAKARTA. Inilah turnamen inaugurasi antarbangsa Eropa yang dicetuskan Henri Delaunay lebih dari lima dasawarsa silam.
TUAN RUMAH - FRANCE
Seorang pengurus sepakbola berkebangsaan Prancis, Henry Delanuay, memiliki visi menggelar kompetisi antarnegara Eropa sejak 1920-an dan akhirnya membuahkan turnamen pertama pada 1960. Delaunay sendiri sudah tutup usia sejak 1955, tetapi kemudian trofi kejuaraan itu diberi nama sesuai dengan namanya sebagai tanda kehormatan. Kejuaraan itu sendiri, dengan anak Henri, Pierre, sebagai sekretaris panitia, diberi tajuk Piala Antarbangsa Eropa.
Dengan cerita seperti itu, wajar kalau Prancis menjadi tuan rumah pertama meski negara tuan rumah hanya menjadi tempat penyelenggaraan empat besar turnamen. Dua stadion digunakan, yaitu Stade Velodrome di Marseille dan Parc des Princes di Paris.
KUALIFIKASI
Kejuaraan inaugurasi ini digelar selama 22 bulan antara 1958 dan 1960. Hanya 17 anggota UEFA yang turut serta, atau setengahnya, mereka yang absen termasuk negara-negara Britania Raya, Italia, dan Jerman Barat.
Dengan 17 peserta, babak kualifikasi digelar untuk membentuk 16 besar dan dua tim peserta yang harus mengikutinya ditentukan melalui undian. Cekoslowakia lolos setelah mengalahkan Irlandia 4-2 secara agregat.
Pertandingan pertama Euro disaksikan 100 ribu penonton Moskwa yang menyaksikan Uni Soviet mengalahkan Hongaria 3-1. Sesuatu yang menjanjikan turnamen akan diakhiri dengan klimaks.
Beberapa skor besar terjadi ketika Prancis mengalahkan Yunani 8-2, kemudian Spanyol menyingkirkan Polandia 7-2, dan Cekoslowakia mengatasi Denmark 7-3. Rumania, Portugal, Austria, dan Yugoslavia juga melaju.
Pertarungan di kancah politik menghangat ketika Spanyol, yang diperintah Jenderal Franco yang fasis, berhadapan dengan Soviet, dengan panji komunisme Nikita Kruschev. Spanyol menolak bertanding di Soviet dan Franco menolak memberikan visa kepada Soviet untuk masuk Spanyol. Spanyol mundur dan Soviet melaju ke semi-final dengan gratis. Pada laga delapan besar lainnya, Prancis, Yugoslavia, dan Cekoslowakia berhasil lolos.
PUTARAN FINAL
Putaran empat besar turnamen pertama Euro diikuti oleh tiga negara Blok Timur ditambah Prancis, yang dipilih menjadi tuan rumah. Putaran final terdiri dari dua semi-final, satu partai perebutan tempat ketiga, dan final. Semuanya berlangsung satu kali.
Soviet dengan mudah mengalahkan Cekoslowakia di Marseille. Menguasai pertandingan sejak awal, Valentin Ivanov mencetak dua gol dan Viktor Ponedelnik menambah satu gol lagi. Sementara, di Paris, terjadi pertandingan menarik ketika Prancis dikalahkan Yugoslavia dengan skor ketat, 5-4, setelah terjadi kejar mengejar skor.
Mungkin saja hasilnya berbeda kalau Prancis tidak didera cedera karena dua pemain bintang mereka, Raymond Kopa dan Just Fontaine yang bersinar di Piala Dunia 1958, absen. Fontaine mencetak 30 gol hanya dalam 21 pertandingan internasional, tetapi saat Euro digelar mengalami cedera patah kaki yang kemudian mengakhiri kariernya.
Kekalahan itu menurunkan semangat Prancis yang akhirnya harus mengakui keunggulan Cekoslowakia 2-0 pada partai perebutan tempat ketiga di Marseille.
FINAL USSR 2-1 Yugoslavia (aet)
Yugoslavia yang dipimpin Dragoslav Sekularac dan Bora Kostic, mampu mendominasi pertandingan pada menit-menit awal, tapi baru bisa menjebol gawang lawan pada menit ke-53. Umpan silang Drazen Jerkovic berbelok setelah menghantam kaki Milan Galic.
Kiper legendaris Lev Yashin berulang kali menahan gempuran Yugoslavia. Ketika Soviet menyerang, tendangan jarak jauh Valentin Bubukin gagal dikuasai secara sempurna oleh Blagoje Vidinic. Bola muntah disambar Slava Kalistratovich Metreveli untuk menyamakan kedudukan empat menit setelah babak kedua dimulai.
Ivanov membuang peluang untuk mencetak gol kemenangan Soviet, sementara Jerkovic gagal memanfaatkan peluang untuk Yugoslavia.
Pertandingan akhirnya ditentukan sundulan Ponedelnik melalui sundulan kepala tujuh menit sebelum babak perpanjangan waktu selesai. Gol tersebut memberikan Soviet satu-satunya gelar.
Dengan menciptakan gol pada sepuluh pertandingan internasional beruntun, Galic mencetak rekor dunia dan bersama rekan-rekannya tiga bulan kemudian dia memenangkan medali emas di Olimpiade Roma.
PEMAIN TERBAIK
Lima pemain mencetak dua gol di putaran final, salah satunya menjadi penentu gelar juara, yaitu Viktor Ponedelnik, salah satu striker terbaik zaman Soviet dengan rekor 20 (atau 21) gol dalam 29 pertandingan.
"Beberapa pertandingan dan gol memang betul-betul spesial, seperti klimaks dari karier seorang pemain. Gol itu merupakan momen terbaik dalam hidup saya," ujarnya tentang gol kemenangan ke gawang Yugoslavia.
Ponedelnik gantung sepatu pada 1966 dan kemudian bekerja sebagai pelatih, jurnalis, editor olahraga, dan penasihat presiden federasi sepakbola Rusia. Kini Ponedelnik berusia 74 tahun dan dikaruniai empat orang cucu.
MOMEN TERBAIK
Momen paling diingat turnamen ini terjadi ketika Igor Netto menjadi kapten pertama yang mengangkat trofi Henri Delaunay. Tim Soviet memang sangat fit, atletis, dan bertekad gigih untuk menang. Mereka juga memiliki mental juara dengan bersiap menghadapi turnamen secara lebih serius daripada tim lain. Mereka lebih tangguh dibandingkan dengan Yugoslavia yang kreatif, tetapi kemenangan mereka menjadi alat propaganda bagi Kremlin.
LAGA TERBAIK Prancis 4-5 Yugoslavia
Salah satu pertandingan epik dengan banjir gol. Galic membuka keunggulan Yugoslavia pada menit ke-11 dan disamakan Jean Vincent semenit berselang. Francois Heutte memberikan Prancis keunggulan sebelum jeda sebelum Maryan Wisnieski menjadikan skor 3-1 pada menit ke-53.
Yugoslavia bangkit. Ante Zanetic membalas dalam dua menit, tetapi Heuta mencetak gol lagi sehingga keunggulan dua gol Prancis tetap terjaga. Kemudian sejarah tercipta ketika dalam selang lima menit Yugoslavia sukses memanfaatkan kelengahan lini belakang Prancis dengan mencetak tiga gol beruntun.
Tomislav Knez memberikan angin kepada Yugoslavia pada menit ke-75 dan kemudian Drazen Jerkovic mencetak gol beruntun pada menit ke-78 dan 79 untuk membawa kemenangan bagi Yugoslavia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar